Gereja Inggris terus menggunakan struktur keuskupan ini setelah Reformasi.
Keuskupan Dalam Gereja Katolik Roma
Menurut Hukum Gereja Katolik Roma, Keuskupan atau dioses adalah bagian umat Katolik yang tinggal dalam suatu daerah dengan batas-batas tertentu, dengan seorang Uskup yang adalah pengganti rasul Yesus Kristus mempersatukan mereka sebagai guru dalam ajaran, imam dalam ibadat suci dan pelayan dalam kepemimpinan. Keuskupan juga disebut Gereja Partikular dalam relasi dengan Gereja Semesta (Universal) yang dipimpin Paus. Hanya Paus yang mempunyai wewenang untuk mendirikan suatu Keuskupan setelah mendengarkan alasan-alasan yang diajukan para Uskup di daerah itu. Pada umumnya suatu Keuskupan dibagi-bagi menjadi bagian yang lebih kecil, yang disebut Paroki, di mana Uskup dibantu Pastor Paroki dalam melaksanakan tugas pemersatu, sebagai guru ajaran, imam dalam ibadat dan pelayan dalam kepemimpinan. Dibedakan antara Keuskupan Agung dan Keuskupan sufragan.
Keuskupan Agung
Keuskupan Agung terjadi dari pengelompokan beberapa keuskupan yang berdekatan yang membentuk suatu Provinsi Gerejani. Dalam hal ini suatu Keuskupan menjadi Keuskupan Agung dan dipandang sebagai metropolit bukan karena luas wilayah, ataupun karena kedewasaan iman umat pada umumnya. Keuskupan Agung tidak lebih tinggi dari Keuskupan lainnya, melainkan mendapat fungsi mempersatukan Keuskupan-keuskupan yang berdekatan, yang disebut Keuskupan sufragan, seperti suatu gugusan (cluster), dalam rangka penggembalaan umat yang kurang lebih mirip budayanya, untuk hal-hal yang dianggap berfaedah. Misalnya Keuskupan Agung Jakarta merupakan metropolit dan pemersatu Keuskupan Bogor dan Keuskupan Bandung.Keuskupan Sufragan
Keuskupan sufragan adalah istilah yang hanya digunakan dalam relasi dengan Keuskupan Agung, yaitu beberapa Keuskupan yang menyatukan diri dalam suatu Provinsi Gerejani. Kedudukan Keuskupan sufragan secara hukum (Gereja) adalah setara dengan Keuskupan Agung, maka relasi antara Keuskupan Agung dan Keuskupan sufragan bukan merupakan atasan-bawahan, melainkan mitra-kerja penggembalaan umat yang lebih luas. Pada 2010, diperkirakan ada 8310 Keuskupan di seluruh dunia.
(Dialihkan dari Keuskupan di Indonesia)
Berikut adalah daftar nama 37 Keuskupan se-Indonesia yang dikelompokkan menjadi 10 Provinsi Gerejani/Keuskupan Agung ditambah satu Keuskupan Ordinariat Militer dan para Uskup kepalanya. Tahun dalam kurung menunjukkan tahun dimulai penunjukannya sebagai Uskup berdasarkan keputusan penetapannya dari Tahta Suci Vatikan, Roma. Enam di antara sepuluh Keuskupan Agung didirikan bersamaan dengan pendirian hierarki Gereja Katolik di Indonesia pada 3 Januari 1961, yaitu Ende,[1] Jakarta,[2] Makassar,[3] Medan,[4] Pontianak,[5] dan Semarang.[6] Keuskupan Agung Merauke didirikan pada tahun 1966.[7] Keuskupan Agung Kupang pada tahun 1989.[8] Keuskupan Agung Samarinda dan Keuskupan Agung Palembang didirikan pada tahun 2003.[9][10]- Keuskupan Agung Ende: Mgr. Vincentius Sensi Potokota (2007)
- Keuskupan Denpasar: Mgr. Silvester Tung Kiem San (2008)
- Keuskupan Larantuka: Mgr. Franciscus Kopong Kung (2004)
- Keuskupan Maumere: Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira, S.V.D. (2008)
- Keuskupan Ruteng: Mgr. Hubertus Leteng, Pr. (2009)
- Keuskupan Agung Jakarta: Mgr. Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo (29 Juni 2010)
- Keuskupan Bandung: kosong, sebagai Administrator Keuskupan diisi oleh Mgr. Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo (Uskup Agung Jakarta)
- Keuskupan Bogor: Mgr. Cosmas Michael Angkur, O.F.M. (1994)
- Keuskupan Agung Kupang: Mgr. Petrus Turang (1997)
- Keuskupan Atambua: Mgr. Dominikus Saku (2007)
- Keuskupan Weetebula: Mgr. Edmund Woga, C.Ss.R. (2009)
- Keuskupan Agung Makassar: Mgr. Johannes Liku Ada (1994)
- Keuskupan Amboina: Mgr. Petrus Canisius Mandagi, M.S.C. (1994)
- Keuskupan Manado: Mgr. Joseph Theodorus Suwatan, M.S.C. (1990)
- Keuskupan Agung Medan: Mgr. Anicetus Bongsu Antonius Sinaga, O.F.M. Cap. (2009)
- Keuskupan Padang: Mgr. Martinus Dogma Situmorang, O.F.M. Cap. (1983)
- Keuskupan Sibolga: Mgr. Ludovikus Simanullang, O.F.M. Cap. (2007)
- Keuskupan Agung Merauke: Mgr. Nicolaus Adi Seputra, M.S.C. (2004)
- Keuskupan Agats: Mgr. Aloysius Murwito, O.F.M. (2002)
- Keuskupan Jayapura: Mgr. Leo Laba Ladjar, O.F.M. (1997)
- Keuskupan Manokwari-Sorong: Mgr. Hilarion Datus Lega (2003)
- Keuskupan Timika: Mgr. John Philipus Saklil (2003)
- Keuskupan Agung Palembang: Mgr. Aloysius Sudarso, S.C.J. (1997)
- Keuskupan Pangkal Pinang: Mgr. Hilarius Moa Nurak, S.V.D. (1987)
- Keuskupan Tanjung Karang: Mgr. Andreas Henrisusanta, S.C.J. (1979)
- Keuskupan Agung Pontianak: Mgr. Hieronymus Herculanus Bumbun, O.F.M. Cap. (1977)
- Keuskupan Ketapang: Mgr. Blasius Pujaraharja (1979)
- Keuskupan Sanggau: Mgr. Julius Giulio Mencucini, C.P. (1990)
- Keuskupan Sintang: Mgr. Agustinus Agus (1999)
- Keuskupan Agung Samarinda: Mgr. Florentinus Sului Hajang Hau, M.S.F. (1993)
- Keuskupan Banjarmasin: Mgr. Petrus Boddeng Timang (2008)
- Keuskupan Palangkaraya: Mgr. Aloysius Maryadi Sutrisnaatmaka, M.S.F. (2001)
- Keuskupan Tanjung Selor: Mgr. Yustinus Hardjosusanto, M.S.F. (2002)
- Keuskupan Agung Semarang: Mgr. Johannes Maria Trilaksyanta Pujasumarta
- Keuskupan Malang: Mgr. Herman Joseph Sahadat Pandoyoputro, O. Carm. (1989)
- Keuskupan Purwokerto: Mgr. Julianus Kemo Sunarko, S.J. (2000)
- Keuskupan Surabaya: Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono (2007)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar