| 08 Oktober 2011 10:02:11 WIB
Misdinar? Pasti kita tahu dan akrab dengan misdinar, karena mereka bertugas dalam setiap Perayaan Ekaristi sebagai pelayan altar. Ada misdinar namun juga ada putra-putri altar. Mana yang benar? Keduanya sama. Misdinar adalah istilah lain untuk putra-putri altar. Hal yang sangat penting ketika menjadi misdinar adalah kedekatan dengan Tuhan. Ketika misa berada di depan, berada di dekat altar dan tugas utama seorang Misdinar adalah pelayan misa. Bukan hanya itu, menjadi misdinar akan membentuk sikap iman yang baik dan benar kepada Yesus Kristus.
Misdinar adalah putra putri altar yang melayani imam dengan ikhlas di altar dan memiliki posisi yang istimewa dalam saat Perayaan Ekaristi. Misdinar berpartisipasi dalam pelayanan di altar Tuhan.
Kehadiran misdinar menjadi suatu kekhasan tersendiri dan amat dibutuhkan dalam setiap upacara liturgi. Walau tugasnya sederhana, namun sangat baik memberi tempat untuk pelayanan setiap putra-putri yang ingin terlibat dalam kegiatan gerejani. Banyak anak menjadi misdinar atas kemauan mereka sendiri. Ada kebanggaan tersendiri ikut terlibat dalam kegiatan gerejani.
“Misdinar itu orang yang paling dekat dengan Tuhan. Menjadi misdinar bukan semata-mata melayani, tetapi juga melatih mental dan pengetahuan sejauh mana pemahaman akan gereja,” ujar Romo Petrus Subowo, SCJ, dalam kegiatan yang diadakan oleh Misdinar dalam rangka Bulan Kitab Suci Nasional 2011, Minggu (2/10) yang lalu di Paroki Santo Fransiskus de Sales.
Menurutnya, kegiatan yang diadakan bukan semata-mata mencari pemenang, tetapi kerja sama dan pemahaman mengenai tugas yang selama ini mereka jalani. Kalah menang itu soal kemudian. Yang terpenting adalah mereka saling mengenal dan mau bekerja sama untuk melayani gereja dan Tuhan.
Dengan mengusung tema “Apa yang telah kamu lihat dan kamu dengar, itulah yang kami tuliskan kepada kamu” panitia penyelenggara mengemas beberapa perlombaan. Lomba-lomba itu di antaranya lomba lektor, mazmur dan cerdas cermat. Kegiatan ini diikuti oleh misdinar dari paroki-paroki yang ada di Dekanat I Palembang.
Dari lomba-lomba yang diadakan tersebut, umat dapat mengetahui bahwa anak-anak muda yang tergabung dalam misdinar ternyata bukan hanya memiliki kemampuan untuk menjadi pelayan altar. Mereka juga dituntut untuk memahami setiap pelayanan yang dilakukan. Hal ini tampak, ketika mereka dengan sigap dan mantap beraksi memberikan penampilan dan kerja sama yang baik saat perlombaan berlangsung. Kerja sama antaranggota misdinar menjadi suatu hal yang sangat penting, karena setiap pelayanan yang diberikan menuntut kerjasama yang baik antarsetiap anggotanya.
sumber Google
Misdinar? Pasti kita tahu dan akrab dengan misdinar, karena mereka bertugas dalam setiap Perayaan Ekaristi sebagai pelayan altar. Ada misdinar namun juga ada putra-putri altar. Mana yang benar? Keduanya sama. Misdinar adalah istilah lain untuk putra-putri altar. Hal yang sangat penting ketika menjadi misdinar adalah kedekatan dengan Tuhan. Ketika misa berada di depan, berada di dekat altar dan tugas utama seorang Misdinar adalah pelayan misa. Bukan hanya itu, menjadi misdinar akan membentuk sikap iman yang baik dan benar kepada Yesus Kristus.
Misdinar adalah putra putri altar yang melayani imam dengan ikhlas di altar dan memiliki posisi yang istimewa dalam saat Perayaan Ekaristi. Misdinar berpartisipasi dalam pelayanan di altar Tuhan.
Kehadiran misdinar menjadi suatu kekhasan tersendiri dan amat dibutuhkan dalam setiap upacara liturgi. Walau tugasnya sederhana, namun sangat baik memberi tempat untuk pelayanan setiap putra-putri yang ingin terlibat dalam kegiatan gerejani. Banyak anak menjadi misdinar atas kemauan mereka sendiri. Ada kebanggaan tersendiri ikut terlibat dalam kegiatan gerejani.
“Misdinar itu orang yang paling dekat dengan Tuhan. Menjadi misdinar bukan semata-mata melayani, tetapi juga melatih mental dan pengetahuan sejauh mana pemahaman akan gereja,” ujar Romo Petrus Subowo, SCJ, dalam kegiatan yang diadakan oleh Misdinar dalam rangka Bulan Kitab Suci Nasional 2011, Minggu (2/10) yang lalu di Paroki Santo Fransiskus de Sales.
Menurutnya, kegiatan yang diadakan bukan semata-mata mencari pemenang, tetapi kerja sama dan pemahaman mengenai tugas yang selama ini mereka jalani. Kalah menang itu soal kemudian. Yang terpenting adalah mereka saling mengenal dan mau bekerja sama untuk melayani gereja dan Tuhan.
Dengan mengusung tema “Apa yang telah kamu lihat dan kamu dengar, itulah yang kami tuliskan kepada kamu” panitia penyelenggara mengemas beberapa perlombaan. Lomba-lomba itu di antaranya lomba lektor, mazmur dan cerdas cermat. Kegiatan ini diikuti oleh misdinar dari paroki-paroki yang ada di Dekanat I Palembang.
Dari lomba-lomba yang diadakan tersebut, umat dapat mengetahui bahwa anak-anak muda yang tergabung dalam misdinar ternyata bukan hanya memiliki kemampuan untuk menjadi pelayan altar. Mereka juga dituntut untuk memahami setiap pelayanan yang dilakukan. Hal ini tampak, ketika mereka dengan sigap dan mantap beraksi memberikan penampilan dan kerja sama yang baik saat perlombaan berlangsung. Kerja sama antaranggota misdinar menjadi suatu hal yang sangat penting, karena setiap pelayanan yang diberikan menuntut kerjasama yang baik antarsetiap anggotanya.
sumber Google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar